Ada
kata-kata ajaib dalam bahasa inggris yang mengatakan 'And i don't care
what they say. I'm gonna be with you'.
Mungkin bagi orang yang sedang dilanda jatuh cinta, kata-kata itu dibenarkan bahkan dilagukan setiap saat.
Tapi bagaimana kalau orang-orang lain yang kita sayangi, apalagi keluarga kita, tiba-tiba meragukan pasangan yang kita miliki karna dinilai tidak cukup baik ? Apakah kata-kata itu akan tetap dilagukan ?
Mungkin bagi orang yang sedang dilanda jatuh cinta, kata-kata itu dibenarkan bahkan dilagukan setiap saat.
Tapi bagaimana kalau orang-orang lain yang kita sayangi, apalagi keluarga kita, tiba-tiba meragukan pasangan yang kita miliki karna dinilai tidak cukup baik ? Apakah kata-kata itu akan tetap dilagukan ?
Pertanyaan
ini pasti sulit untuk dijawab, setiap saat ada yang bilang no, kita
pasti mencoba memaksakan untuk tetap berkata yes, terlebih kalau kita
yang menyayangi benar-benar pasangan kita.
Berdasarkan pengalaman yang pernah diterima penulis dari cerita dan kejadian yang dilihat nyata, bisa dikatakan 99% usaha dan 1%-nya adalah rasa cinta.
Kalau kita mengatakan cinta mengalahkan segalanya, itu cuma teori!
Ingat, diluar sana masih banyak yang harus diurus dan dilakukan, terlebih lagi kebutuhan-kebutuhan yang real harus dipenuhi, lalu kenapa masih saja ada orang yang terjerumus di lingkaran yang disebut ini loh gw cinta mati sama dia, gw rela berkorban apa saja, gw rela tersiksa batin meskipun pasangan gw gak baik dan ternyata gak setia, gw udah cinta terus gimana lagi.. Nah lo, repot deh jadinya :D
Berdasarkan pengalaman yang pernah diterima penulis dari cerita dan kejadian yang dilihat nyata, bisa dikatakan 99% usaha dan 1%-nya adalah rasa cinta.
Kalau kita mengatakan cinta mengalahkan segalanya, itu cuma teori!
Ingat, diluar sana masih banyak yang harus diurus dan dilakukan, terlebih lagi kebutuhan-kebutuhan yang real harus dipenuhi, lalu kenapa masih saja ada orang yang terjerumus di lingkaran yang disebut ini loh gw cinta mati sama dia, gw rela berkorban apa saja, gw rela tersiksa batin meskipun pasangan gw gak baik dan ternyata gak setia, gw udah cinta terus gimana lagi.. Nah lo, repot deh jadinya :D
Latar
belakang biasanya yang menjadikan karakter seseorang, bisa dikatakan,
orang yang sering merasa kesepian atau dalam keluarganya banyak masalah,
akan memiliki rasa ketakutan yang sangat besar kehilangan pasangan (
yang dimaksut disini adalah pacar). Kalau punya pacar yang sudah oke
secara fisik, mapan secara materi, setia, dan pengertian amat sangat,
itu sih sudah jelas sangat beruntung.
Tapi adakah selama ini kita temukan pasangan yang full seperti itu? Kayanya sih engga lah ya hehehe..
Tapi adakah selama ini kita temukan pasangan yang full seperti itu? Kayanya sih engga lah ya hehehe..
Penulis
sendiri pernah menemukan kasus, mereka pasangan pacaran, keduanya
bekerja, tapi ketika si cewek terpaksa berhenti karna lingkungan
kerjanya sudah tidak ramah. Si cowok yang tadinya super keliatan
pengertian, manjain, sayang, tiba-tiba berubah drastis. Gampang marah,
kurang perhatian, kasar, dan si cewek berkesan sekarang harus
mengemis-ngemis cinta. Kalau dipikir-pikir emang masih pacaran, tapi
kalau komitmen saling mendukung dalam pacaran itu sudah tidak ada,
apakah kita harus tetap berada di dunia mimpi dan berpikir dia yang
terbaik??
Marilah
kita lebih sadar diri tentang kehidupan, jangan sampai kita
mengorbankan diri sendiri terlalu jauh atau terlalu dalam, kecuali
memang kita tahu jelas pasangan kita adalah benar-benar orang terbaik
diantara yang lainnya, hal itu pun harus tetap diwaspadai, terutama bagi
kaum remaja, hai gadis-gadis, jadilah yang terbaik dalam segala hal
maka pria terbaik pula yang akan menjadi pasanganmu.
Kalau woman from Venus itu memang benar, tapi istilah itu seharusnya diartikan secara nyata dalam bentuk kelembutan sifat, membumi, sebagai seorang wanita, jangan mengartikannya sebagai wanita yang selalu mengandalkan perasaan, ini bukan saatnya lagi dan bukan jamannya lagi.
Kita sebagai wanita harus lebih kritis melihat situasi dan memilih pasangan.
Kalau woman from Venus itu memang benar, tapi istilah itu seharusnya diartikan secara nyata dalam bentuk kelembutan sifat, membumi, sebagai seorang wanita, jangan mengartikannya sebagai wanita yang selalu mengandalkan perasaan, ini bukan saatnya lagi dan bukan jamannya lagi.
Kita sebagai wanita harus lebih kritis melihat situasi dan memilih pasangan.
Jadi, kata-kata dalam bahasa inggris itu bagaimana donk.. Masih sesuai tidak untuk para pasangan?
0 Comment:
Post a Comment